1. Perbedaan
mental dan spiritual
Mental diartikan
sebagai kepribadian yang merupakan kebulatan yang dinamik yang dimiliki
seseorang yang tercermin dalam sikap dan perbuatan atau terlihat dari
psikomotornya. Dalam ilmu psikiatri dan psikoterapi, kata mental sering
digunakan sebagai ganti dari kata personality (kepribadian) yang berarti bahwa
mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap (attitude)
dan perasaan yang dalam keseluruhan dan kebulatannya akan menentukan corak
laku, cara menghadapi suatu hal yang menekan perasaan, mengecewakan atau
menggembirakan, menyenangkan dan sebagainya. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata
Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, sedangkan
spiritual yaitu secara
etimologi kata “sprit” berasal dari kata Latin “spiritus”, yang
diantaranya berarti “roh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud tak berbadan,
nafas hidup, nyawa hidup.” Dalam perkembangannya, selanjutnya kata spirit
diartikan secara lebih luas lagi. Para filosuf, mengonotasian “spirit” dengan
(1) kekuatan yang menganimasi dan memberi energi pada cosmos, (2) kesadaran
yang berkaitan dengan kemampuan, keinginan, dan intelegensi, (3) makhluk
immaterial, (4) wujud ideal akal pikiran (intelektualitas, rasionalitas,
moralitas, kesucian atau keilahian).
Dilihat
dari bentuknya, spirit menurut Hegel, paling tidak ada tiga tipe : subyektif,
obyektif dan obsolut. Spirit subyektif berkaitan dengan kesadaran, pikiran,
memori, dan kehendak individu sebagai akibat pengabstraksian diri dalam relasi
sosialnya. Spirit obyektif berkaitan dengan konsep fundamental kebenaran (right,
recht), baik dalam pengertian legal maupun moral. Sementara spirit obsolut
yang dipandang Hegel sebagai tingkat tertinggi spirit-adalah sebagai bagian
dari nilai seni, agama, dan filsafat. Secara psikologik, spirit diartikan
sebagai “soul” (ruh),
suatu makhluk yang bersifat nir-bendawi (immaterial being). Spirit juga berarti
makhluk adikodrati yang nir-bendawi. Karena itu dari perspektif psikologik, spiritualitas
juga dikaitkan dengan berbagai realitas alam pikiran dan perasaan yang bersifat
adikodrati, nir-bendawi, dan cenderung “timeless & spaceless”.
Termasuk jenis spiritualitas adalah Tuhan, jin, setan, hantu, roh-halus,
nilai-moral, nilai-estetik dan sebagainya. Spiritualitas agama (religious
spirituality, religious spiritualness) berkenaan dengan kualitas mental
(kesadaran), perasaan, moralitas, dan nilai-nilai luhur lainnya yang bersumber
dari ajaran agama. Spiritualitas agama bersifat Ilahiah, bukan bersifat
humanistik lantaran berasal dari Tuhan.
2. Pengertian
Profile kesmas “MIRACLE”
a. Manager
Manager
adalah seseorang yang bekerja dengan atau
melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan
dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Innovator
Innovator
adalah seseorang yang menemukan sesuatu dapat berupa ide, barang, kejadian, metode yang diamati
sebagai sesuatu hal yang baru.
c. Role
model
Secara
harfiah Role Model dapat diartikan
sebagai orang yang memberikan contoh dalam hal nilai-nilai (values), sikap (attitudes), dan perilaku (behavior)
yang berhubungan dengan peran yang dibawakan. Role Model dapat juga diartikan sebagai sekelompok orang yang
mempersepsikan diri mereka sebagaimana orang lain menghormati mereka dan ada
keinginan untuk menirunya.
d. Apprentice
Apprentice
adalah Seseorang
yang terikat oleh perjanjian
atau kesepakatan hukum
untuk melayani orang lain,
dalam jangka waktu tertentu, dengan
maksud untuk mempelajari seni, atau
perdagangan
e. Communitarian
Komunitarian
adalah doktrin normatif yang memfokuskan pada komunitas politik (biasanya
negara) sebagai unit normatif penting bagi politik dunia di mana hak,
kewajiban, dan kepentingannya memiliki prioritas atas semua ketegori dan agen
normatif lainnya (Shaumil, 2008: 226).
f. Leader
Leader adalah pemimpin yang bisa memotivasi, membesarkan
hati anak buah, mengarahkan anak buah, bersedia menjadi teladan bagi anak
buahnya, dan selalu bisa dipercaya antara ucapannya, cara berpikirnya dan
perilakunya.
g. Educator
Educator
adalah seorang yang mendidik kaum muda. Educator
juga dapat diartikan sebagai pendidik.
3. Pengertian
Values Kesmas
a. Justice
Justice atau
dalam bahasa Indonesia adalah keadilan adalah Keadilan
adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki
tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang
dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa
“Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana
halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga,
keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan
orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan
sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi,
banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak
jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena
definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah
meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
b. Low
profile
Low profile, sebutan ini sering ditujukan pada
seseorang yang sebenarnya potensial namun tidak mau menonjolkan diri di hadapan
publik. Karena pembawaannya, orang yang low
profile umumnya rendah hati.
Hampir-hampir selalu menghindari berdebat keras di depan umum. Atau ekstremnya
tidak banyak bicara. Namun bukan berarti introvert. Di dunia organisasi kalau
toh orang itu punya gagasan selalu disampaikan lewat atasannya. Sifat itu
berkaitan dengan kultur, sifat bawaan orang bersangkutan, dan bisa berkait
dengan perekayasaan yakni semacam aturan tertulis dan konvensi.
c. Role
model
Secara harfiah Role Model dapat diartikan sebagai orang yang memberikan contoh
dalam hal nilai-nilai (values), sikap
(attitudes), dan perilaku (behavior) yang berhubungan dengan peran
yang dibawakan. Role Model dapat juga
diartikan sebagai sekelompok orang yang mempersepsikan diri mereka sebagaimana
orang lain menghormati mereka dan ada keinginan untuk menirunya.
d. Apprentice
Apprentice
adalah Seseorang
yang terikat oleh perjanjian
atau kesepakatan hukum
untuk melayani orang lain,
dalam jangka waktu tertentu, dengan
maksud untuk mempelajari seni, atau
perdagangan.
e. Communitarian
Komunitarian adalah doktrin normatif
yang memfokuskan pada komunitas politik (biasanya negara) sebagai unit normatif
penting bagi politik dunia di mana hak, kewajiban, dan kepentingannya memiliki
prioritas atas semua ketegori dan agen normatif lainnya (Shaumil, 2008: 226).
f. Leader
Leader
adalah pemimpin yang bisa memotivasi, membesarkan hati anak buah, mengarahkan
anak buah, bersedia menjadi teladan bagi anak buahnya, dan selalu bisa
dipercaya antara ucapannya, cara berpikirnya dan perilakunya.
g. Educator
Educator
adalah seorang yang mendidik kaum muda. Educator
juga dapat diartikan sebagai pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Manager
dan fungsi manajemen (online)
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091201215106AAGz7bI
pratama, sanaja 2009 (online)
Role
Model (online)
http://www.youngontop.com/index.php/quotes/seorang-leader-adalah-pemimpin-yang-bisa-memotivasi-membesarkan-hati-anak-6imvjmgw
2012 simanjuntak, herben (online)
“low profile, perlukah??”
http://koarmabar.tnial.mil.id/aRTIKEL/BINTAL/tabid/76/articleType/ArticleView/articleId/6/PENGERTIAN-PEMBINAAN-MENTAL-BINTAL.aspx Dispenarmabar
2012 (online)
http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/19/agama-dan-kesehatan-mental/
fuad dkk 2008 (online)
keadilan dan Hak Asasi
Manusia (online)
0 komentar:
Posting Komentar