Sabtu, 08 Desember 2012

Filsafat dan Logika


    A.   Sejarah Perkembangan Logika

Logika pertama-tama disusun oleh Aristoteles (384-322 SM), sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Logika sebagai ilmu baru pada waktu itu, disebut dengan nama “analitika” dan “dialektika”. Kumpulan karya tulis Aristoteles mengenai logika diberi nama Organon, terdiri atas enam bagian.
Theoprastus (371-287 sM), memberi sumbangan terbesar dalam logika ialah penafsirannya tentang pengertian yang mungkin dan juga tentang sebuah sifat asasi dari setiap kesimpulan. Kemudian, Porphyrius (233-306 M), seorang ahli pikir di Iskandariah menambahkan satu bagian baru dalam pelajaran logika. Bagian baru ini disebut Eisagoge, yakni sebagai pengantar Categorie. Dalam bagian baru ini dibahas lingkungan-lingkungan zat dan lingkungan-lingkungan sifat di dalam alam, yang biasa disebut dengan klasifikasi. Dengan demikian, logika menjadi tujuh bagian.
Tokoh logika pada zaman Islam adalah Al-Farabi (873-950 M) yang terkenal mahir dalam bahasa Grik Tua, menyalin seluruh karya tulis Aristoteles dalam berbagai bidang ilmu dan karya tulis ahli-ahli pikir Grik lainnya. Al-Farabi menyalin dan memberi komentar atas tujuh bagian logika dan menambahkan satu bagian baru sehingga menjadi delapan bagian.
Karya Aristoteles tentang logika dalam buku Organon dikenal di dunia Barat selengkapnya ialah sesudah berlangsung penyalinan-penyalinan yang sangat luas dari sekian banyak ahli pikir Islam ke dalam bahasa Latin. Penyalinan-penyalinan yang luas itu membukakan masa dunia Barat kembali akan alam pikiran Grik Tua.

Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK)


DASAR-DASAR
ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
A.    Pengertian Administrasi dan Manajemen
a.      Pengertian Administrasi
·         Administrasi adalah proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, pemerintah atau swasta sipil atau militer, besar atau kecil (Leonard D. White dalam  ‘Introduction To The Study Public Administration’, 1958)
·         Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tugas bersama (Herbert A. Simon et al., dalam ‘Public Administration 1958’).
·         Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama (‘William H. Newman dalam Administrative Action’, 1963).
·          Administrasi yaitu ada kerjasama, dilakukan lebih dari satu orang, mempunyai tujuan, wadah, serta resources.
·         Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi (Arthur Grager).
·         Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan, perkantoran serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (George Terry).

Penyakit-penyakit Rohani dalam Hubungannya dengan Kesehatan Jasmani dan Sosial


BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani. Unsur fisik yaitu berupa jasmani (raga) dan unsur psikis berupa rohaninya (jiwa). Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak dapat disebut sebagai individu lagi. Kedua unsur tersebut harus berjalan dengan seimbang dan harus tercukupi pemenuhannya. Kedua unsur tersebut dapat terganggu dengan adanya penyakit, khususnya penyakit rohani.
Penyakit rohani tersebut tentunya akan sangat berpengaruh kepada kesehatan jasmani seseorang, serta akan berpengaruh pula pada keadaan sosialnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Pengertian sehat
2.      Pengertian kesehatan jasmani dan kesehatan rohani
3.      Sebab, macam-macam, gejala-gejala, dan metode pengobatan penyakit rohani.
1.3 Tujuan
1.      Memahami pengertian sehat
2.      Memahami penegertian kesehatan jasmani dan kesehatan rohani
3.      Mengetahui sebab, macam-macam, gejala-gejala, dan metode pengobatan penyakit rohani.

HIV dan AIDS



BAB I
PENDAHULUAN
I.1     Latar Belakang
HIV/AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia. Jumlah kematian akibat penyakit ini semakin hari semakin bertambah. Hal ini perlu dipahami karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit HIV/AIDS itu sendiri. Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa penyakit HIV/AIDS hanya dapat tertular jika kita selalu melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda. Padahal pada hakikatnya, HIV/AIDS tidak hanya menular dari hubungan seksual melainkan dapat pula menular dari berbagai media seperti jarum suntik, pendonoran darah yang tidak hati-hati dan lain sebagainya.
Maka dari itu kami memutuskan untuk membuat makalah mengenai Kerentanan Penularan HIV/AIDS agar pembaca dapat lebih memahami bagaimana penularan HIV/AIDS itu sendiri serta memahami mengapa golongan wanita dan orang yang berstatus sosial lemah lebih rentan tertular HIV/AIDS.
I.2     Rumusan Masalah
1.    Apakah defenisi dari HIV ?
2.    Apakah defenisi dari AIDS ?
3.    Bagaimana epidemiologi HIV/AIDS ?
4.    Bagaimana kerentanan penularan HIV/AIDS ?
5.    Bagaimana pengobatan terhadap penyakit HIV/AIDS ?
6.    Bagaimana pencegahan terhadap penularan HIV/AIDS ?

Wawasan IPTEK



BAB II
PEMBAHASAN
ILMU PENGETAHUAN
A. Konsep Pengetahuan
§    Defenisi pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoadmojo, 2003).
Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang sebab dari pengetahuan dan penelitian ternyata prilakunya yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan hidupnya. Pengetahuan ini mampu dikembangkan disebabkan dua hal utama yaitu :
a) Manusia mempunyai bahasa dan jalan fikiran yang melatar belakangi informasi tersebut.
b) Manusia mempunyai kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka tertentu.
Pengetahuan merupakan hasil perkembangan dan pendidikan maka semakin tinggi perkembangan dan pendidikan perawat maka semakin kompleks bahasa yang dipakai dalam proses komunikasi sehingga dapat menjembatani proses komunikasi yang baik antara perawat dan pasiennya (Potter & Perry, 2002)
Menurut Notoadmojo (1993) domain kognitif pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu:

Biokimia>Mineral Makro


BAB I
PENDAHULUAN
I.1     Latar Belakang
Salah satu bentuk nutrisi yang dibutuhkan tubuh adalah mineral. Seperti unsur makanan yang lain, mineral yang diperlukan untuk kelancaran aktivitas tubuh. Mineral makro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif besar dibandingkan kelompok mineral yang lain, kekurangan unsur mineral ini akan menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.
                Dalam masyarakat, terdapat banyak informasi  dan pengetahuan tentang mineral makro, informasi tersebut tentunya tidak semuanya berupa fakta. Terdapat opini bahkan kesalahan dalam pengetahuan tentang mineral makro yang menyebar dalam masyarakat. Oleh karena itu, kami menghadirkan makalah ini untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada para pembaca agar dapat diterapkan dalam masyarakat.

I.2     Rumusan Masalah
1.    Apakah defenisi dari mineral makro ?
2.    Dari mana mineral makro bersumber ?
3.    Apa saja fungsi dari mineral makro ?
4.    Apa yang akan terjadi jika tubuh kekurangan ataupun kelebihan mineral makro ?
I.3     Tujuan
1.    Mampu mengetahui serta memahami defenisi dari mineral makro
2.    Mampu mengetahui serta memahami sumber dari mineral makro
3.    Mampu mengetahui serta memahami  fungsi dari mineral makro
4.    Mampu mengetahui serta memahami apa yang akan terjadi jika tubuh kekurangan ataupun kelebihan mineral makro

PMSDM



BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar belakang
Sumber daya manusia yang kompeten dan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mendukung produktivitas dan aktivitas agar tujuan perusahaan atau suatu organisasi dapat tercapai dengan sempurna, oleh karena itu diperlukan pengembangan pegawai agar mutu dan kemampuan sumber daya manusia yang telah ada mampu bersaing dan dapat mengikuti perkembangan zaman, terlebih pada era globalisasi, dimana ilmu pengetahuan dan tekhnologi di berbagai bidang berkembang dengan sangat pesat.
Seiring dengan arus era globalisasi maka metode-metode pengembangan pegawai harus menyesuaikan dan tepat sasaran, agar pegawai dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan  uraian latar belakang diatas  maka  rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Apa definisi dan tujuan pengembangan karyawan?
2.       Apa fungsi manajemen SDM sebagai pengembangan karyawan?
3.       Metode apa yg digunakan dalam pengembangan pegawai agar tepat sasaran?
4.       Apa pentingnya pengembangan karyawan?

Biokimia>Mineral Makro


BAB I
PENDAHULUAN
I.1     Latar Belakang
Salah satu bentuk nutrisi yang dibutuhkan tubuh adalah mineral. Seperti unsur makanan yang lain, mineral yang diperlukan untuk kelancaran aktivitas tubuh. Mineral makro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif besar dibandingkan kelompok mineral yang lain, kekurangan unsur mineral ini akan menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.
                Dalam masyarakat, terdapat banyak informasi  dan pengetahuan tentang mineral makro, informasi tersebut tentunya tidak semuanya berupa fakta. Terdapat opini bahkan kesalahan dalam pengetahuan tentang mineral makro yang menyebar dalam masyarakat. Oleh karena itu, kami menghadirkan makalah ini untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada para pembaca agar dapat diterapkan dalam masyarakat.

I.2     Rumusan Masalah
1.    Apakah defenisi dari mineral makro ?
2.    Dari mana mineral makro bersumber ?
3.    Apa saja fungsi dari mineral makro ?
4.    Apa yang akan terjadi jika tubuh kekurangan ataupun kelebihan mineral makro ?

Makalah Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan "Gas Pencemar Udara Methan"



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Isu lingkungan terkait pemanasan global saat ini sudah menjadi isu internasional, karena akibatnya sudah mulai terasa seperti perubahan iklim, perubahan rata-rata suhu harian, kelembaban, kemarau yang berkepanjangan dan tidak menentu, curah hujan, dan lain sebagainya. Dampak terhadap kesehatan masyarakat dari pemanasan global itu bisa berdampak langsung maupun tidak langsung.
Dampak langsung seperti terjadinya perubahan iklim, gelombang panas, serta musim dingin yang ekstrim dapat menimbulkan peningkatan kasus asma serta kanker kulit. Sedangkan dampak tidak langsung salah satunya meningkatnya kasus vector borne diseases yang disebabkan oleh perubahan bionomic nyamuk. Seperti diketahui, nyamuk anopheles penular malaria hanya bisa hidup di atas 150C.
Diantara sekian banyak jenis pencemar udara, yang membahayakan salah satunya adalah gas methane (CH4). Gas ini merupakan salah satu gas penyebab terjadinya efek rumah kaca dan dapat menimbulkan bahaya langsung.
Sebagai komponen utama gas alam, methane adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran satu molekul methane dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air):
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok permasalahannya adalah :
      a.      Bagaimana sifat fisik dan kimia Metan? 
      b.      Darimana sumber/asal Metan?
      c.       Bagaimana distribusi dan dinamika Metan di Lingkungan?
      d.      Bagaimana penetapan standar dan nilai ambang batas Metan?
      e.       Apakah dampak Metan terhadap kesehatan?
f.       Bagaimana upaya pengendalian Metan?